Kotagede merupakan kota kuno dan bersejarah ketika jaman Mataram dan sesudahnya. Disinilah pertamakali Keraton Mataram berdiri dibawah titah Ki Ageng Pemanahan dan Panembahan Senopati.
Kotagede memiliki warisan budaya adiluhung, baik berupa arsitektur tradisional, kuliner, kesenian, serta kerajinan khas. Budaya ini hingga sekarang tetap lestari, hidup, dan terpelihara dengan baik. Tidak heran apabila Kota Gede memiliki banyak pusaka dan kegiatan. Oleh karang taruna setempat diselenggarakannya Jelajah Kampung Pusaka “Kotagede Jagalan Telasih” dengan maksud untuk menginisiasi keinginan agar Kampung Kotagede menjadi milik masyarakat, milik anak muda, dan milik masa depan semua kalangan. Jelajah kampung ini pula di-launching oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan harapan dapat menggugah berbagai pihak agar peduli pada upaya pelestarian pusaka budaya.
Lokasi pertama yang bisa dikunjungi di Kotagede adalah situs Watu Gatheng milik Raden Rangga, genthong air dari batu yang digunakan Panembahan Senopati dan Sunan Kalijaga, dan batu petilasan singgasana Panembahan Senopati. Artefak-artefak tersebut bisa ditemui di sekitar komplek Cepuri, Purbayan. Jika beruntung, ruang penyimpanan artefak peninggalan Mataram Islam dibuka oleh juru kunci, kita bisa masuk dan melihat dari dekat. Tak hanya itu, juru kunci akan bercerita banyak tentang artefak-artefak tersebut.
Tempat selanjutnya yang bisa dikunjungi adalah kompleks makam keluarga raja-raja Mataram. Dalam kompleks makam ini terdapat masjid agung, sendang kakung, dan sendang putri yang hingga kini masih disakralkan oleh warga setempat. Konon, mata air dari kedua sendang ini berasal dari pusara Panembahan Senopati.
Komplek Makam Raja-Raja Mataram |
Tempat berikutnya, jalan keluar kompleks makam belok kanan kita bisa menjumpai warung tradisional, "Sido semi" namanya. Suasanya warung cukup sederhana dengan meja kursi dan perabotan tempo dulu. Cocok sekali untuk sekali-kali bernostalgia membayangkan masa-masa 22 tahun silam, ketika restoran mewah belum ada. Cukup unik, jika kita cukup jeli. Ada beberapa tulisan beraksara jawa di atas papan kayu dan dinding. Ternyata warung ini menyimpan banyak cerita
Tempat menarik lainnya bisa kita saksikan di Gang Soka. Kalau anda adalah pecinta arsitektur, pasti anda akan terpesona dengan bangunan omah kalong, rumah tradisional jawa limasan, dan joglo yang ada disana. Omah kalong adalah rumah besar yang dikerjakan dengan apik dan sangat artistik. Konon yang membangun omah kalong adalah kaum urban yang berprofesi sebagai tukang kayu. Ooo.. Pantas saja kalau begitu
Gang Soka Kotagede |
Sebenarnya banyak sekali rumah-rumah kuno bagus yang tersembunyi dalam lorong-lorong yang ada di Kotagede. Sayang sekali, banyak yang tidak terawat dan roboh akibat gempa Mei 2007 silam. Banyak juga diantara omah kalong sudah dimiliki oleh perseorangan dan kita hanya bisa memandang bentuk luar kemegahannya saja.
Source : c
"Main kemana ya? Bosen sumpah main kesitu-situ
aja"
Nah buat Anda yang bosen hangout di
situ-situ aja, yuk reschedule kegiatan Anda dalam wisata sejarah dan
budaya bersama Training77. Training77 akan menyusun jadwal serta mengakomodir
transport dan penginapan untuk kegiatan wisata sejarah dan budaya Anda
di Kotagede.
Mengapa wisata sejarah dan budaya di Kotagede? karena sebagai cagar budaya, Kotagede memang
kental dengan nuansa sejarah dan budaya. Dengan menyusuri Kotagede, kamu juga
bisa melakukan napak tilas peninggalan Kerajaan Mataram abad ke-16. Kotagede
dulunya adalah ibukota kerajaan. Menarik bukan berpetualang sambil belajar
sejarah?
HUBUNGI KAMI : TRAINING77
Office : Perum Citra Indah Blok U.12 Merbung, Klaten, Jateng, Indonesia
Telp. (0272) 325647 Hotline / WA : 0852.9228.6625
www.Training77.com Email : infotraining77@gmail.com
Fb : Wisata Outbound ! Twitter : @infotraining77 ! Pin BB : 5B4EA4B8
0 Komentar