Permainan pokemon go yang sekarang sedang popular di Indonesia perlu diwaspadai oleh seluruh masyarakat. Khususnya bagi orang tua yang memiliki anak yang suka bermain pokemon go. Sebab, permainan Pokemon Go dinilai psikolog dapat merusak mental anak.
Psikolog, Dwita Salverri mengatakan, di dalam permainan itu terdapat unsur-unsur negatif yang mampu membuat anak berubah dari segi psikologinya. Ditambahkannya, aplikasi permainan ini mudah mempengaruhi pikiran anak baik yang sadar maupun berdampak pada sisi religius pada anak.
Dwita menyebutkan, bahaya permainan Pokemon Go terhadap anak melebihi dari efek narkoba. Dia menyarankan kepada orangtua untuk mengawasi anaknya ataupun melarang anaknya dalam bermain gadget. Menurutnya, apabila pemerintah melarang permainan-permainan sejenis Pokemon Go dan lainnya itu dapat mencegah perubahan mental anak yang tidak baik.
Dia menyarankan, kepada orangtua untuk membimbing anaknya dalam proses tumbuh kembangnya mental pada anak. Bahkan, Dwita menyarankan kepada orang tua untuk memperkenalkan permainan tradisional kepada anak karena dinilai mampu meningkatkan motorik kasar pada anak. c
Menurut beberapa penelitian para pengamat diantaranya dari Mohammad Zaini Alif yang tergabung pada Komunitas Mainan Rakyat Jawa Barat (Hong), Rudy Co Rens yang tergabung dalam Museum Anak Kolong Tangga Yogyakarta, dan Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal Regional I DirJen Pendidikan Non Formal dan Informal Regional DepDikNas Haris Iskandar menyatakan bahwa permainan tradisional dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap seorang anak. Selain itu, permainan tradisional bisa juga dapat mengembangkan aspek pengembangan moral, nilai agama, sosial, bahasa, dan fungsi motorik.
Padahal banyak sekali manfaatnya jika anak mau diperkenalkan pada permainan tradisional. Untuk itu sebagai orangtua, mari kita mengenalkan kepada anak anak kita bahwa permainan tradisional tidak kalah menariknya dengan permainan modern. Dukungan orangtua dan lingkungan sangat membantu agar permainan tradisional tidak punah dan tetap dikenal sepanjang masa sebagai warisan budaya kita.
Berikut manfaat dan pengaruhnya
bagi perkembangan anak-anak kita yang wajib kita ketahui:
1. Anak belajar sportifitas
Melalui permainan tradisional
seperti congklak, anak belajar nilai sportif, di mana anak belajar menerima
kekalahannya atau kemenangan lawannya secara terbuka, bermain secara jujur dan
menghargai lawannya. Orangtua bisa memberi apresiasi kepada anak terhadap
pencapaian yang diperolehnya. Menang atau kalah bukan menjadi tujuan sebuah
permainan tetapi hargailah anak kita karena ia bisa bersikap sportif.
2. Melatih kemampuan fisik anak
Permainan modern sekarang ini
jarang yang menguras tenaga. Permainan sekarang dibuat lebih praktis dan
simpel. Tidak sama dengan permaianan tradisional seperti perbentengan, lompat
tali yang membutuhkan banyak gerakan. Permaianan ini sangat membantu motorik
anak dalam melaraskannya dengan berkoordinasi dengan anggota tubuh lainnya.
Aktivitas ini sangat membantu perkembangan kecerdasan kinestetik anak
berhubungan dengan setiap gerakan gerakan anak .
3. Lebih bersosialisasi
Hampir semua permainan
tradisional menekankan kebersamaan. Tanpa lawan atau teman, anak tidak bisa
bermain suatu permainan. Itulah hebatnya permainan tradisional. Di sini anak
belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain, tidak secara individual,
belajar menunggu giliran, belajar berbagi dan belajar jujur dalam bermain.
4. Menggali kreativitas
Beberapa permainan tradisonal
seperti congklak dan membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk bali ternyata bisa
mengasah kreativitas anak. Anak dilatih untuk menyusun strategi permainan agar
bisa menang atau menciptakan permainan permainan baru dari bahan yang mudah
ditemukan. Pada permainan tradisional, pemain dituntut lebih kreatif membuat
peraturan permainan sendiri.
5. Belajar arti dari saling
bekerja sama
Hampir semua permaianan tradisional
dilakukan secara berkelompok. Pentingnya saling kerja sama dan membantu tim
dalam meraih kemenangan wajib dilakukan. Pada permainan ini anak diajar agar
tidak egois dan memberi kesempatan pada timnya agar sama sama mempunyai
kesempatan dalam bermain.
6. Meningkatkan kepercayaan diri
anak
Rasa percaya diri sangat
dibutuhkan bagi setiap anak untuk masa depannya. Ketika memulai untuk bermain,
tidak ada satu pun anak yang berharap akan kalah duluan, melalui permainan
tradisional anak akan belajar mengeluarkan semua kemampuannya untuk menang dan
mengalahkan lawannya. Rasa percaya diri inilah yang menjadi bekalnya kelak.
7. Belajar mengelola emosi
Pada saat bermain, anak akan
meluapkan emosinya dengan berteriak, tertawa, dan bergerak. Keterampilan mengelola
emosi secara tepat penting untuk dipelajari demi melatih kecerdasan emosional
anak.
8. Mengajari anak untuk
menghargai prestasi orang lain
Dalam beberapa permainan
tradisional, anak dituntut untuk bisa menerima kekalahan tim jika timnya kalah.
Menghargai kemenangan tim lawan membuat anak belajar untuk berbesar hati dan
ikhlas.
9. Belajar bersikap demokratis
Pada permainan tradisional,
anak-anaklah yang menentukan syarat dan ketentuan dalam bermain. Anak anak
belajar berunding membuat keputusan siapa yang akan memulai permainan pertama.
Anak juga berunding dalam membagi kelompok bermain.
Memperkenalkan permainan
tradisional kepada anak artinya kita mengajarkan kepada anak untuk mengetahui
nilai nilai luhur yang dimiliki bangsa ini dan menghargainya sebagai warisan
bangsa. Sumber : c
#Kampungdolanansidowayah
Sebuah masa yang tidak bisa dibeli dan tergantikan
Office : Perum Citra Indah Blok U.12 Merbung, Klaten, Jateng, Indonesia
Telp. (0272) 325647 Hotline / WA : 0852.9228.6625
www.Training77.com Email : infotraining77@gmail.com
Fb : Wisata Outbound | Twitter : @infotraining77 |Pin BB : 5B4EA4B8
Instagram : infotraining77
0 Komentar